itulah yang sedang aku lakukan saat ini..
Mencoba sabar, mengahadapi kenyataan yang tak sejalan dengan keinginan..
mungkin, memang ini jalan yang terbaik,
mengahadapi pedihnya luka, sendirian..
tak ada lagi kau.
tak ada lagi canda tawamu..
yang selalu menghiasi setiap inci kehidupanku..
kau bagaikan piano, yang mengalunkan melodi-melodi indah disetiap sudut ruang hatiku..
tapi kenapa ruang itu kini terasa kosong..
begitu hebatnya aura mu membawa ku kedalam sisi positifku..
tapi kepergian sungguh menghipnotis setiap darah yang mengalir..
entah, sanggup atau tidaknya, tetapi aku mencoba menjalani..
Sungguh ini beban terperih yang pernah aku rasakan..
merelakan separuh jiwa ini pergi..
mungkin aku masih terperangkap dalam memori cintaku..
memori yang dulu pernah terikat pada suatu pertalian kasih yang indah..
tidak mungkin bagiku untuk menghapus memori itu..
meski tak begitu peka dengan masa lalu, tetapi kau masih hidup di dalamnya..
sungguh, batinku terasa tak nyaman saat kau menemukan cinta yang lain,,
sungguh, ini sangat menyiksa..
ini sangat pedih..
tetesan air mata tak mampu terbendung saat peristiwa mematahkan jiwa itu terjadi..
senyum nanar yang bisa ku tampakkan dalam kepedihan jiwa yang terperangkap dalam hatiku..
aku memang masih mengenangmu..
meski kau telah berlalu tetapi hingga kini hatiku masih berduka..
INI HANYA PUISI BERSIFAT FIKTIF.
TIDAK ADA UNSUR CURHAT DIDALAMNYA :p
Tidak ada komentar:
Posting Komentar