Minggu, 12 Oktober 2014

Aku sebut kamu apa?

Aku sebut kamu apa?
Pecundang?
Pengecut?
atau bajingan?

ah terlalu meinstrem,

mungkin akan ku ceritakan dulu kepada pembaca tentang kamu,

Kamu,
aku tertegun dengan nyali mu berani memberikan perhatian mu kepada perempuan tak peka seperti aku,
aku tersenyum saat kamu berusaha mencari celah untuk memasuki ruang hati ini,
aku tertawa saat kamu bersedih ketika aku abaikan
aku senang melihat kamu kepayahan mencari informasi harian tentang aku
aku serasa di Indahkan saat kamu bilang "besok ngampus ya, plis"
aku merasa menang saat kamu bilang "sayang" duluan
dan aku bahagia ketika menunda mengatakan padamu bahwa " aku sayang kamu" juga.
aku bahagia saat mengacuhkan kamu saat kamu begitu perhatian dengan ku,
dan aku seolah tak berperasaan ketika aku hanya tersenyum saat kamu bilang "kita pacaran yuk?".

Aku tau semua aku lakukan tak mestinya aku lakukan, Kamu boleh salahkan, kamu boleh abaikan aku.

tapi, apakah hanya sejauh itu kamu berkorban untuk aku?
kamu perhatian, kamu sayang , kamu cinta dan kamu nyatakan perasaan mu hanya sebatas Handphone saja. Apakah aku berlebihan jika menunda membalas ucapan cinta darimu, apakah aku salah megabaikan kasih yang hanya ada di lisan saja?

sewajarnya wanita yang pernah sakit hati, aku hanya sedang menilaimu, hanya sedang memahami mu, hanya sedang memantaskan mu, hanya sedang Mencoba mencari keseriusanmu.


dan
kini aku sebut kamu Pengecut, karena hanya berjuang seperlunya saja.
kini aku sebut kamu pecundang, karena hanya mengucap cinta dilisan tanpa bukti.
kini aku sebut kamu bajingan, karena hanya dengan mudah kau membalik cintamu untuk seseorang yang berbeda hanya demi kesenanganmu.

note : kamu telah melukai wanita yang pernah patah hatinya.